Jakarta (lensgram) – Pemasaran digital atau digital marketing telah mengalami pertumbuhan signifikan pasca pandemi COVID-19, mengubah secara fundamental cara bisnis berinteraksi dengan konsumen mereka. Tren ini semakin diperkuat dengan meningkatnya penetrasi internet dan perubahan perilaku konsumen yang lebih digital-savvy.
Menurut laporan terbaru dari Statista, pengeluaran global untuk pemasaran digital mencapai $616.8 miliar pada tahun 2023, dengan proyeksi pertumbuhan tahunan sebesar 14.3% hingga 2027. Di Indonesia sendiri, penetrasi pengguna internet mencapai 77.02% dari total populasi pada awal 2024, berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
“Pemasaran digital bukan lagi opsi tambahan, tetapi telah menjadi inti dari strategi pemasaran modern,” ujar Dr. Ridwan Sanjaya, pakar digital marketing dan Dekan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Multimedia Nusantara, dalam seminar virtual “Digital Marketing Excellence 2024”.
Beberapa tren utama dalam pemasaran digital meliputi:
- Personalisasi konten berbasis AI
- Marketing automation
- Video marketing pendek (short-form video)
- Influencer marketing
- Social commerce
Data dari IDC Indonesia menunjukkan bahwa 72% perusahaan Indonesia telah meningkatkan anggaran pemasaran digital mereka sebesar minimal 30% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Yang menarik adalah bagaimana UMKM Indonesia mulai mengadopsi strategi pemasaran digital dengan sangat cepat,” kata Handito Joewono, Ketua Umum Indonesian Digital Marketing Association (IDMA).
Kesuksesan implementasi pemasaran digital dapat dilihat dari berbagai brand lokal seperti Somethinc dan Erigo yang berhasil meraih pasar internasional melalui strategi digital yang tepat.
Sumber:
- Statista Digital Marketing Report 2024
- APJII Internet Survey 2024
- IDC Indonesia Digital Marketing Study 2023
- Indonesian Digital Marketing Association Annual Report 2023
- Harvard Business Review Asia Pacific Digital Transformation Study 2023