Kenali Jenis-jenis Cut dalam Editing Video dan Kapan Menggunakannya

Dalam dunia editing video, teknik cut atau pemotongan adalah salah satu hal paling mendasar, namun juga paling penting. Tanpa cut yang tepat, alur cerita bisa terasa berantakan, tempo video menjadi tidak nyaman, dan pesan akhirnya sulit tersampaikan dengan jelas. Oleh karena itu, setiap editor perlu memahami berbagai jenis cut serta kapan waktu terbaik untuk menggunakannya.

Di bawah ini adalah beberapa jenis cut yang paling umum digunakan dalam proses editing video.


1. Standard Cut

Apa itu: Pemotongan biasa dari satu klip ke klip lainnya tanpa transisi.

Kapan digunakan:

  • Untuk menjaga alur cerita agar tetap natural
  • Cocok untuk percakapan, vlog, dan dokumentasi
    Teknik ini adalah basic cut yang wajib dikuasai semua editor.

2. Jump Cut

Apa itu: Pemotongan yang memberikan kesan lompatan waktu dalam satu frame atau objek yang sama.

Kapan digunakan:

  • Untuk mempercepat penjelasan atau proses panjang
  • Cocok untuk konten tutorial, vlog cepat, atau komedi
  • Digunakan ketika ingin menghindari momen jeda yang tidak perlu

Tips: Jangan terlalu banyak menggunakan jump cut agar penonton tidak merasa kaget atau terganggu.


3. L-Cut

Apa itu: Suara dari klip sebelumnya masih terdengar, meskipun gambar sudah berpindah ke klip berikutnya.

Kapan digunakan:

  • Untuk transisi alur cerita yang smooth
  • Pada dialog antar adegan
  • Untuk membuat cerita lebih immersive dan emosional

Teknik ini sering dipakai dalam film dan dokumenter.


4. J-Cut

Apa itu: Kebalikan dari L-Cut. Suara dari klip berikutnya sudah terdengar sebelum gambarnya muncul.

Kapan digunakan:

  • Untuk membangun suasana atau mood
  • Saat memperkenalkan lokasi atau karakter baru
  • Dalam opening scene atau narasi

Teknik ini membuat penonton merasa “ditarik” ke adegan selanjutnya.


5. Match Cut

Apa itu: Memotong dua klip dengan komposisi atau gerakan yang mirip sehingga perpindahan terlihat mulus.

Kapan digunakan:

  • Untuk membuat transisi kreatif
  • Pada montage atau adegan artistik
  • Ketika ingin memperkuat simbol dan pesan visual

Contoh: Tangan membuka pintu → dilanjutkan pintu lain terbuka di tempat berbeda.


6. Cross Cut (Parallel Editing)

Apa itu: Memotong dua adegan yang terjadi di tempat berbeda namun berlangsung dalam waktu yang sama.

Kapan digunakan:

  • Untuk menunjukkan keterkaitan dua situasi
  • Pada adegan dramatis atau aksi
  • Untuk membangun ketegangan (suspense)

7. Cutaway

Apa itu: Memotong dari adegan utama ke detail pendukung (misalnya ekspresi wajah atau objek) lalu kembali ke adegan utama.

Kapan digunakan:

  • Untuk menjelaskan konteks atau detail
  • Menutupi kesalahan continuity
  • Memperkuat atmosfer atau emosi

Kesimpulan

Menguasai berbagai teknik cut bukan hanya soal memotong video tetapi tentang bagaimana menyampaikan cerita dengan ritme dan emosi yang tepat. Setiap cut memiliki fungsi dan efeknya masing-masing, sehingga memilih cut yang tepat akan membuat video terlihat lebih profesional dan menarik.


CTA untuk Lensagram

Butuh bantuan editing video profesional untuk konten brand, kampanye digital, atau social media?
Lensagram siap membantu!
Mulai dari shooting, editing, hingga visual branding semua bisa kami tangani.

📩 Hubungi kami sekarang
💬 WhatsApp: https://wa.me/6287780207001
📷 Instagram: @lensagram.digital

Biar kontenmu bukan hanya bagus, tapi bernilai dan berkesan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *